Tanah tumpah darahku
Disanalah, aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Mariah kita berseru
Indonesia bersatu
Ya, lagu ini sering sekali dinyanyikan pada saat pengibaran bendera merah putih oleh paskibra pada saat kita melakukan upacara pada saat SD sampai SMA. Dulu gue jarang banget nyanyiin lagu ini, scara wakru SD sampe SMA gue benci banget sama upacara, so kalo upacara pasti gue ke PMR untuk pura-pura sakit atau "dokem" di wc ampe berja-jam.
Kadang gue befikir, "meaning" ga sih upacara itu? penting ga sih upacara? Menurut gue, upacara itu adalah ajang para guru untuk menyiksa siswanya berpanas-panasa sambil berdiri tegap serta mendengarkan amanat dari kepala sekolah yang "gitu-gitu aja". Bukannya gue menentang upacara ya, tapi pikir deh kalo upacara itu penting, kenapa hanya dilakukan di tingkat SD sampai SMA aja ? Kenapa di tingkat kuliah maupun kerja ga ada? Padahalkan masa-masa kita mengerti dan tau bahkan peduli sama negara ini pada saat kita kuliah dan kerja. Pada masa ini kita sudah mulai dewasa dan berfikir kritis tentang "WHAT HAPPEND WITH MY COUNTRY?" Sedangkan SD sampe SMA, boro-boro mikirin negara, mikirin ulangan aja jarang banget. Ya gak ???
Terus coba liat deh kalau upacara waktu SD sampai SMA, guru-guru boleh telat dan berdiri di tempat yang teduh, sedangkan murid-murid ga boleh telat dan berdiri berjam-jam di tengah terik matahari. Kenapa ga disejajarin aja antara murid dan guru? Sama-sama ga boleh telat dan sama-sama berada ditengah terik matahari? Nah dari sini baru gue sadari kalau upacara di zaman SD sampai SMA itu GA EFEKTIF !! Ya, ini sih menurut pendapat gue ya, kalau ada yang berbeda pendapat, yaudah abaikan aja blog gue ini. hehehe
Selain itu, coba liat ke presiden dan pejabat negara, khususnya DPR. Apa mereka selalu upacara setiap Senin dan Sabtu? Kalau mereka upacara, apakah dibawah terik matahari juga? Gak kan. Mereka upacara dibawah tenda yang teduh, itupun kalau 17 Agustus aja. Mungkin gue ga tau kali ya kalau mereka upacara, tetapi gue jarang banget tuh ngeliat para pejabat upacara setiap Senin dan Sabtu. Jangankan pejabat negara, pejabat bea cukai aja jarang banget upacara ( baca : bokap gue ). Kalau gue tanya sama pekerja-pekerja kenapa ga ada upacara di kalangan pekerja, pasti mereka jawabnya "yaelah, udah tua kale, ngapain upacara segala. Masih banyak kerjaan dan urusan yang lebih penting untuk diselesaikan daripada upacara". So, buat apa upacara diadakan kalo hanya untuk anak kecil? Apakah anak kecil itu akan mengerti makna sebenarnya dari lagu Indonesia Raya, Pembukaan UUD, Pancasila, Pengibaran bendera, dll?
Nah dari sini banyak pertanyaan besar yang ada dikepala gue, apa sih pentingnya upacara dikalangan pelajar (SD sampai SMA)? Kenapa sih pelajar-pelajar harus upacara diterik matahari dan dibedakan dengan guru-guru atau pejabat-pejabat? Kalau jawabannya untuk memupuk rasa nasionalis mereka sejak dini, apa mungkin itu berhasil? Coba aja liat mahasiswa, pekerja, bahkan pejabat sekarang. Dahulu mereka juga bersekolah dan merasakan pahitnya upacara, tetapi apakah mereka nasionalis? Ya paling 1:1000 lah yang memiliki rasa nasionalis. Jangankan memiliki rasa nasionalis, gue jamin 1:50 lah orang Indonesia hafal sama lagu kebangsaannya sendiri. So, is ceremony important ????
Notes :
Maksud upacara yg gue maksud yaitu upacara setiap hari Senin
Any opinion ? I wait it :)
.Citra Pratiwi.
Notes :
Maksud upacara yg gue maksud yaitu upacara setiap hari Senin
Any opinion ? I wait it :)
.Citra Pratiwi.
0 comments:
Posting Komentar