Bayam ??? Who dont know BAYAM ???
yeah, bayam adalah sayuran hijau yang sangat bergizi dan mengandung zat besi. Budidaya bayam sangatlah mudah, berikut cara budidaya bayam dan segala informasi tentang bayam. CHECK THIS OUT !!!
Tanaman Bayam dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Tanaman ini berasal dari negara Amerika Tropika yang awalnya dienal sebagai gulma yang tumbuh liar. Namun, karena perkembangannya manusia memanfaatkan tanaman bayam ini sebagai tanaman budidaya yang bergizi tinggi. Bayam merupakan bahan sayuran dunia yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Varietas bayam unggul ada 7 macam, yaitu Giri Hijau, Giri Merah, Maksi Raja, Betawi, Skop, dan Bayam Hijau.
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja bai pada musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini juga sangat toleran terhadap perubahan iklim (Nazaruddin, 1994). Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman dan merobohkan tanaman. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam ini berkisar antara 16-20C. Tanaman bayam ini cocok ditanam di dataran tinggi dan sangat cocok dengan curah hujan yang tinggi (lebih dari 1500 mm/tahun). Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh sehingga di tempat yang ternaungi, tanaman bayam akan tumbuh kurang sempurna (biasanya kurus dan tinggi). Bayam biasanya ditanam di tanah kering, seperti tanah tegalan, lading, dan perakaran. Kisaran keasaman tanah (pH tanah) untuk tanaman bayam sekitar 6-7. Apabila tanaman bayam tersebut ditanam di tanah yang memiliki pH kurang atau lebih dari kisaran pH optimum, maka tanaman bayam akan mengalami gejala klorosis (Nazariddin, 1994).
Benih bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji pada bayam tua yang baik untuk dijadikan benih. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur hingga kering, lalu dirontokkan. Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah menjadi gembur, lalu dibuat bedengan berukuran lebar 1m dan panjang 5m atau lebih. Antar bedengan tersebut dibuat parit dengan lebar sekitar 30cm, lalu tambahkan pupuk kandang pada bedengan tersebut. Sebelum ditebar, benih bayam tersebut dicampur dengan pasir agar mudah disebar secara merata. Setelah ditebar, tutup benih tersebut degan lapisan tanah secara tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan hati-hati agar bibit tidak berserakan. Lima hari kemudian, benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.
Tanaman bayam ini harus disiram secara terautur. Lebih baik ketika melakukan penyiraman, gunakan gembor halus agar air tidak terlalu deras dan tidak merubuhkan tanaman bayam yang masih memiliki batang yang belum kokoh. Rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman lebih baik dicabut agar tidak terlalu merusak tanaman. Lakukan penjarangan agar hasil panen lebih bagus. Penjarangan dilakukan dengan membuang tanaman bayam yang terjepit diantara tanaman bayam lainnya yang kokoh. Pupuk untuk tanaman tersebut adalah pupuk kandang yang diberikan 10 ton per hektar. Selain itu, ditambahkan pula pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk biasanya diberikan 5 hari setelah benih disebar.
Nah, sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf
Kritik dan saran saya tunggu di comment.
-Citra Pratiwi-
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja bai pada musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini juga sangat toleran terhadap perubahan iklim (Nazaruddin, 1994). Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman dan merobohkan tanaman. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam ini berkisar antara 16-20C. Tanaman bayam ini cocok ditanam di dataran tinggi dan sangat cocok dengan curah hujan yang tinggi (lebih dari 1500 mm/tahun). Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh sehingga di tempat yang ternaungi, tanaman bayam akan tumbuh kurang sempurna (biasanya kurus dan tinggi). Bayam biasanya ditanam di tanah kering, seperti tanah tegalan, lading, dan perakaran. Kisaran keasaman tanah (pH tanah) untuk tanaman bayam sekitar 6-7. Apabila tanaman bayam tersebut ditanam di tanah yang memiliki pH kurang atau lebih dari kisaran pH optimum, maka tanaman bayam akan mengalami gejala klorosis (Nazariddin, 1994).
Benih bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji pada bayam tua yang baik untuk dijadikan benih. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur hingga kering, lalu dirontokkan. Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah menjadi gembur, lalu dibuat bedengan berukuran lebar 1m dan panjang 5m atau lebih. Antar bedengan tersebut dibuat parit dengan lebar sekitar 30cm, lalu tambahkan pupuk kandang pada bedengan tersebut. Sebelum ditebar, benih bayam tersebut dicampur dengan pasir agar mudah disebar secara merata. Setelah ditebar, tutup benih tersebut degan lapisan tanah secara tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan hati-hati agar bibit tidak berserakan. Lima hari kemudian, benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.
Tanaman bayam ini harus disiram secara terautur. Lebih baik ketika melakukan penyiraman, gunakan gembor halus agar air tidak terlalu deras dan tidak merubuhkan tanaman bayam yang masih memiliki batang yang belum kokoh. Rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman lebih baik dicabut agar tidak terlalu merusak tanaman. Lakukan penjarangan agar hasil panen lebih bagus. Penjarangan dilakukan dengan membuang tanaman bayam yang terjepit diantara tanaman bayam lainnya yang kokoh. Pupuk untuk tanaman tersebut adalah pupuk kandang yang diberikan 10 ton per hektar. Selain itu, ditambahkan pula pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk biasanya diberikan 5 hari setelah benih disebar.
Nah, sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf
Kritik dan saran saya tunggu di comment.
-Citra Pratiwi-
0 comments:
Posting Komentar